Namun apakah momen paling ajaib dalam sebagian dongeng favorit kita memang mungkin? Prinsip fisika dasar dan penelitian ilmiah terbaru menyarankan kalau apa yang pembaca kira adalah khayalan dan pembesar-besaran bisa berakar dalam realitas.
Jadi tahan imajinasi anda untuk sementara, dan lihatlah sebentar pendapat ilmuan garis keras berikut.
Dalam kisah Grimm bersaudara, Rapunzel, seorang penyihir memenjarakan seorang wanita muda di menara. Rapunzel diberkahi suara yang merdu dan rambut pirang yang sangat panjang. Suatu haru, suaranya terdengar oleh seorang pangeran yang sedang melewati hutan. Mereka jatuh cinta, dan Rapunzel menurunkan rambutnya sehingga sang pangeran dapat memakainya untuk memanjat menara agar dapat bertemu dengan sang putri. Rantai peristiwa ini menimbulkan pertanyaan bagi pembaca. Dapatkah rambut manusia menopang berat manusia lain?
Secara rata-rata, satu untai rambut dapat menopang sekitar tiga setengah ons, atau setara dengan berat dua buah permen. Tiap untai rambut gelap umumnya lebih tebal dari pirang, sehingga lebih kuat.
Rapunzel memang berambut pirang. Tetapi dengan rata-rata ada 140 ribu rambut di kepala seorang wanita pirang, rambutnya mestinya mampu menopang berat dari banyak sekali pangeran. Sayangnya, ada masalah lain.
Bila Rapunzel semata menurunkan rambutnya dan sang pangeran segera memanjat, rambutnya tidak akan putus, namun tercabut. Walaupun rambutnya tidak tercabut, bagian lain tubuhnyalah yang tidak akan mampu menopang berat pangeran, sehingga tulangnya bisa patah. Walau begitu, ada strategi yang bisa digunakan untuk mengurangi beban kepala dan tubuh sang putri.
Menurut asisten profesor Fisika American University di Washington, DC, Nathan Harshman, Rapunzel dapat lebih aman dan tegar bila ia mengikatkan rambutnya pada sesuatu, seperti palang, sebelum menurunkannya. “Idenya adalah mengalihkan beban rambut ke rambut lainnya dalam simpul di palang, dan berat badan sang pangeran akan di alihkan ke palang tersebut.” Ada banyak ide yang lebih baik ketimbang menjadikan kepala Rapunzel sebagai titik jangkar.
Sumber :
Gorski, C. 2008. The Science of Fairy Tales – RAPUNZEL
0 komentar:
Posting Komentar